Pramuka dan Terorisme


Terorisme arti umumnya menurut kami adalah paham tentang suatu perbuatan - baik kata-kata sampai perilaku yang ditujukkan untuk melakukan gangguan pada suatu keadaan kondusif secara subjektif maupun obyektif.

Seperti pada jaman belanda dahulu, maka para pejuang kemerdekaan dianggap sebagai ekstrimis dan teroris oleh orang belanda, begitu pula belanda akan dianggap sebagai teroris oleh penduduk pribumi, cuma pada waktu itu istilah ini belum populer. Istilah teroris baru populer di abad ini, setelah banyak kejadian-kejadian radikal yang menganggu ketenangan publik.

Menurut pemikiran kami, istilah teroris itu sangat debatable atau masih menjadi perdebatan jika kedua kubu dipertemukan, sebab masing-masing akan saling menuding lawannya sebagai teroris dengan argumen-argumen kuat masing-masing baik itu kebenaran mutlak atau kebenaran yang dipaksakan untuk mutlak.

Sesungguhnya, untuk mengurangi semakin maraknya aksi-aksi 'terorisme' , maka sudah waktunya untuk mengawalinya dengan paradigma baru, mengubah istilah tersebut menjadi lebih baik dan tidak seakan-akan menuduh dengan menyakitkan. Ibaratnya, seorang pencuri akan tetap merasa sakit hati kalau dia disebut sebagai pencuri. Namun lain halnya bila ia di sebut sebagai orang yang khilaf sehingga perlu diluruskan. Kiranya istilah terakhir ini secara tidak langsung pula memberi angin ajakan kepada si pencuri tadi untuk sadar bahwa apa yang dia lakukan adalah salah dan ia harus kembali ke jalan yang benar. Selain itu juga akan memberi kita pemikiran-pemikiran baru tentang cara penanganan masalah ini dengan jauh lebih cerdas dan efektif..... Atau setidaknya, yah, membuka jalan dialog tanpa kekerasan senjata, lah. Karena apapun alasan adu fisik, rakyat tak berdosa sedikit banyak akan ikut kena imbasnya pula.

Begitulah pemikiran kami sebagai seorang pramuka, seperti bagaimana kami merangkul kawan-kawan kami yang negatif kembali ke jalan baik, dengan diawali kelembutan budi kita sebagai orang-orang yang mengerti dalam mengajak mereka sadar kembali.

Sementara tundukkan ego kita dan jangan berargumen bahwa mereka jahat dan telah melakukan tindakan di luar batas sehingga kita pun harus keras. Apa artinya kekerasan di balas dengan kekerasan, karena sesungguhnya jika itu kita lakukan maka kita tak ada bedanya dengan mereka.